Tolong, Jangan Hancurkan Kebahagiaanku!



Kau tau? Sekarang ini aku sudah memiliki cerita baru. Cerita ini dimulai saat aku bertemu dengannya. Dia baik, dia humoris, dia manis sekali, seperti kamu. Tapi, dia tidak seegois kamu. Aku tidak pernah menyangka bahwa pada akhirnya, aku memulai cerita ini bersamanya. Cinta memang tak pernah bisa ditebak kemana dia akan bermuara. Sama halnya dengan cintaku yang berlabuh padamu, dulu. Aku tak pernah mengira akan bertemu denganmu lalu jatuh cinta dengan mudahnya kepada kamu. Hingga aku larut pada cinta yang kau bilang nyata, yang kau bilang tulus. Aku tidak pernah mengira bahwa cerita kita akan berakhir dengan luka. Ku kira semua baik-baik saja. aku merasa menjadi wanita paling bahagia di dunia ini saat ini. Tapi kemudian, kamu pergi dengan membawa kebahagiaan itu. hubungan kita berakhir dalam kurun waktu 5 bulan. Waktu yang cukup singkat untuk memutuskan berpisah saat aku sedang cinta-cintanya kepadamu. Setelah kamu pergi, aku tidak tau lagi bagaimana caranya memulai hari tanpamu, karena tanpamu.. semua berbeda dan tak lagi sama. Sebulan, dua bulan, tiga bulan hingga berlanjut setahun, aku tak kunjung melupakanmu. Aku hidup dalam bayang-bayangmu. Bayang-bayang tentang kita.

Aku sudah terbiasa dengan semua hal yang biasanya kita lakukan bersama. sapaanmu melalu pesan singkat dari pagi hingga petang menjelang dan menyambut tidurku menjadi teman dalam keseharianku. Dan ketika kamu pergi, aku kehilangan semua itu. dalam sunyi, aku masih sering merindukan kamu, tapi aku hanya bisa berbicara dengan kenangan, karena hanya itu yang tersisa.
Lukaku bertambah ketika aku tau, kau sudah memiliki penggantiku dalam waktu yang sangat singkat. Dan ternyata, wanita itu adalah adalah yang pesan singkatnya pernah ku pergoki ada di inbox handphonemu. Betapa sakitnya aku kala itu. tapi apa pedulimu. Kamu yang ku kenal  begitu baik, yang ku anggap orang terbaik yang pernah mencintaiku ternyata sama saja seperti mereka yang dulu pernah menyakitiku.

Dulu, kamu selalu menyangkal ketika aku menanyakan tentang wanita itu. kamu bilang dia hanya teman, kamu bilang aku yang terlalu cemburuan, kamu bilang aku seperti anak kecil, kamu terus memarahiku padahal aku yang seharusnya marah pada saat itu.
Aku mengikhlaskan kamu pergi. Karena aku tau diri, mungkin kebahagiaanmu tak lagi bersamaku.

Satu tahun bukan waktu yang singkat untuk melupakan kamu, dan semua keadaan itu berubah saat dia datang. Awalnya aku hanya menganggap dia teman berbagi cerita. Dia menceritakan kisah masalalunya dan akupun begitu, aku menceritakan kekecewaanku terhadap masa lalu. semakin hari, kami semakin dekat, aku merasakan hal berbeda ketika bersamanya. Hatiku bergetar kembali, aku merasa nyaman ketika bersamanya. Kami saling jatuh cinta, hingga memutuskan untuk memulai cerita, berjanji untuk saling menyembuhkan. Bersamanya, aku menemukan kebahagiaan baru.

Aku mencintainya, sungguh! Bukan untuk pelampiasaan atau apapun itu, tapi karena hatiku menginginkannya. Aku mencintai ketulusannya dalam mencintaiku. Dan sekarang, ketika aku sudah menemukan hati yang lain, kamu ingin merajut yang pernah terputus diantara kita. Tidakkah kau lihat aku bisa tertawa bersamanya, menutup luka yang pernah kau sebabkan dengan rapat. Tolong jangan buat luka itu menganga kembali.

Kemana wanitamu? Bukankah dia yang kau perjuangkan hingga kau tega meninggalkan aku dalam luka. Kau sia-siakan aku dulu, kenapa sekarang kau ingin kembali? Kemana kau setahun ini? Kamu pergi, dan tak pernah menolehku lagi. Berbahagialah dengan dia yang sudah menjadi pilihanmu. Jika hubunganmu dengannya hancur dan kau terluka, anggap saja itu karmamu. Mungkin itu yang pantas kau dapatkan. Tolong, jangan hancurkan hubunganku dengan dia yang sekarang bersamaku. Tolong, jangan renggut kebahagiaanku!

Komentar

  1. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.cc

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Singkat Kata, dari yang Merindukanmu

Sebuah Jawaban

Suatu Hari di 2020