.
Aku merindukan rumah itu.
Rumah yang selalu membuatku sesak menahan rindu
Sebuah rumah yang selalu menjadi alasanku untuk pulang
Rumah yang selalu menyala, seakan cahanya tidak pernah habis
Memberiku kenyamanan dan kehangatan
Aku sesak oleh pekat, tapi kali ini, tak ada siapapun
sebagai penyelamat
Bahkan ketika aku merintih, aku harus menangis sedih sendiri
Amarah tak pernah bisa tersampaikan
Tawa tak bisa sekencang yang ku inginkan
Aku ingin menghujat mereka. tapi siapa yang harus disalahkan?
Haruskah bertanya pada Tuhan?
Kadang aku merasa bahwa dunia tidak pernah memberiku
keadilan
Tapi mereka selalu bilang bahwa hidup itu adil
Kalau begitu, bisa tunjukan padaku dimana letak keadilan
itu?
Kalau ada yang harus merintih kesakitan, kenapa harus aku?
Kalau ada yang harus menahan amarah hingga bertahun-tahun,
menahan sesaknya kehidupan, kenapa harus aku?
Tidak adakah secercah kebahagiaan itu datang kembali?
Kebahagiaan tanpa batas, kebahagiaan tanpa air mata.
Aku hanya ingin merasa nyaman, melegakan segala hausnya
kerinduan
Tanpa topeng yang harus ku kenakan untuk menyembunyikan segalanya,
tanpa beban
Seperti dulu, Seperti saat mereka masih disini... bersamaku
Komentar
Posting Komentar