Jatuh Cinta itu...
Semua mahasiswa baris berdasarkan kelas. Berjejer rapi. Bagiku, semua kegiatan ini menyebalkan. Menyita waktu, menguras tenaga, dan tentunya tak ada yang bisa memberiku semangat kecuali..... dia. Laki-laki itu berhasil menyita perhatianku. Pandanganku tak pernah lepas dirinya. Laki-laki itu memegang kamera ditangannya, dan tas kecil yang ia selempangkan dipundaknya. Lengkungan bibirnya membuatku berada dalam dunia yang entah mengapa membuatku tertawa geli dalam hati. Dia panitia dalam ospek ini, senior yang umurnya 2 tahun diatasku. Ospek ini memang menyebalkan, tapi entah, aku menikmati semua kegiatan ini selama aku bisa memandangnya. Ospek selesai. Ku pikir rasaku padanya hanya kekaguman sesaat. Tapi, kali ini berbeda. Setiap kali berpapasan dengannya di lorong-lorong kelas, aku menemukan desir aneh yang menjalar dalam hati. Tidak, ini bukan cinta! Tapi, entahlah. Aku menemukan secercah kebahagaian jika aku melihatnya, meskipun dari jauh. Aku bahkan hafal jam berapa di...