Akan Ada Saatnya
Ada gerimis
dipelupuk mata. Entah apa penyebabnya. Dia mengingat kau sebagai orang yang
pernah mengulurkan tangannya untuk gadis yang berjalan dengan tertatih, kepala
menunduk, dan segala hidupnya yang penuh lebam. Kau menawarkan berbagai hal
menarik kepada hidupnya. Memberi harapan, bahwa hidup akan penuh kebahagiaan
jika kita menikmatinya. Lalu ketika kau pergi dan lupa kembali, apakah hidupnya
akan selalu bahagia tanpa terluka?
Kamu mengantarkan
gadis itu pada jembatan pelangi dengan langit cerah. Membuatnya tertawa lepas.
Lebam dalam hidupnya berkurang dan sedikit demi sedikit terhapus. Entah sihir
apa. Tapi kamu adalah magnet kebahagiaan baginya. Tetapi magnet itu kehilangan
perekat. Perlahan-lahan mulai menjauh. Hidup memang tidak bisa di tebak. Bagaimana
bisa orang yang pernah mengulurkan tangannya tapi sekarang menghempaskannya
bagai serpihan? Betapa orang yang pernah membantu menghapus air matanya
sekarang menjelma menjadi penyayat yang membucahkan air matanya. Dan perlahan,
gadis itu mengerti.. orang yang paling membuatnya tertawa paling keras adalah
orang yang menangis paling terisak.
Semoga, gadis itu
menemukan jalan yang tepat. Dimana dia tidak akan menemukan jurang setelah
melewati jembatan pelangi. Semoga gadis itu menemukan jalan pulang, tempat
dimana dia akan meneduhkan hatinya dan membuatnya tersenyum kala pagi ia
membuka mata. Akan ada saatnya, orang yang tepat disaat yang tepat. Allah telah
menyiapkan yang lebih baik untukmu. J
Komentar
Posting Komentar