Yang Tidak Pernah Kamu Tau

"Ada yang datang di saat yang tidak tepat, menyisakan beberapa gundah, membuat cinta terbagi. Menyesakan dada, lalu membuat luka"

Cinta memang tidak pernah salah, pada siapapun, termasuk pada mereka yang bersahabat. Pada mereka yang menganggap bahwa semula hanya perasaan biasa, menganggap teman, hingga akhirnya berbeda. Mungkin pertemanan di antara laki-laki dan wanita selalu di sertai ketertarikan satu sama lain, atau hanya beberapa dari mereka.

Seperti kamu, aku, dan mereka di balik kita. Mulai dari perhatian-perhatian biasa hingga menjalar dari hal yang di luar batas pertemanan. Tak ada hukum yang melarang memang, juga tak ada orang-orang yang menghakimi. Hanya saja apa yang kita mulai ini salah. Bagimu memang tak salah, kamu memikirkan hatimu, hanya hatimu. Apa kamu peduli bagaimana perasaan kekasihmu ketika tau kamu mencintai gadis lain? Apa kamu tau bagaimana perasaanku ketika tau, kamu mencintaiku dengan posisimu yang saat ini masih memiliki dia? Ya, kamu memang tak pernah tau.

Bisakah aku menyebutmu egois? mungkin kau akan protes. Tapi itu yang selama ini kupikirkan. Aku tidak pernah minta kepada tuhan agar perasaan ini ada. Tapi ketika kamu memulai segalanya, dengan sedikit mengetuk pintu hatiku, aku memulai getaran ini. Ketika kulihat ada yang berbeda diantara sorot bola matamu ketika menatapku, aku mulai tidak mengerti apa yang sedang terjadi dalam detak jantungku. Ketika semuanya bergetar lebih hebat, ketika nadiku sudah tak bisa dikendalikan. Dan pada akhirnya aku tau satu hal, aku mencintaimu

Dan semuanya menjadi semakin rumit. Ketika kau tidak sesungguhnya tau tentang hatiku. Aku hanya mencoba mengendalikan perasaanku agar tidak jatuh terlalu dalam. Tapi manusia hanya bisa berusaha. Ketika Tuhan berkehendak lain. Takdir justru membuatnya semakin dalam. Ketika setiap hari aku harus melihatmu diruangan yang sama. ketika candaan terus bergulir diantara kita.
Ketika pagi mataku tak bisa lagi ku tahan untuk melihatmu berjalan didepan lorong-lorong kelas, dan ketika bel pulang sekolah yang membuatku resah bahwa aku harus menunggu besok pagi lagi agar bisa menatapmu kembali.

Kamu manusia aneh. Tingkah lakumu yang konyol. Tapi justru membuatku jatuh cinta. Atau aku yang aneh, mencintai orang yang salah. Tapi, bukankah dalam cinta tidak ada yang salah? Sudahlah. Ingat, semua ini kau yang mulai!

Aku menahan rasa yang seharusnya tidak ada. Aku mencoba tegar dan menahan diri agar rasa ini tidak berkembang lebih dalam. Aku mencoba menghilangkan semua rasa ini tapi rasanya sakit. Sesakit saat ku tau kau milik orang lain. Aku mencoba berlari dari segalanya tapi ternyata, aku masih berdiri di tempat yang sama. Semuanya terlalu sulit. Aku berharap dan berandai-andai bahwa kau tetap mencintaiku seperti saat pertama kau mengucapkannya di telingaku. Meski aku berkata tidak, meski aku berkata jangan, kau tidak pernah tau, bahwa aku juga menginginkanmu

Aku menahan semuanya agar tak menyakiti orang lain, kekasihmu. Karena aku tau, jika aku membayangkan ada pada posisinya pasti rasanya akan sakit. Kali ini, aku masih berusaha. Mencoba mengabaikanmu tapi aku selalu melihatmu. Ingin menghilangkan semua rasa ini namun justru tetap mempertahankannya.
Aku mencintaimu tapi hanya bisa menahannya dalam-dalam.
Biar semua ini tertahan dalam diam.
Aku tau, Tuhan takkan tinggal diam.
Biar takdir yang kan menentukan apa yang akan terjadi pada hatik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Singkat Kata, dari yang Merindukanmu

Sebuah Jawaban

Suatu Hari di 2020