Kembali

Kamu datang lagi? Kamu yang pernah ada pada masa lalu. apa yang harus ku lakukan? Berkata selamat datang di hatiku untuk yang kedua kalinya atau mengacuhkan dan tidak memperdulikanmu? Tapi hatiku.. Bagaimana ini, getaran itu masih ada. Aku belum berubah, masih sama seperti beberapa bulan lalu saat kamu masih di sini.

Dan, kamu semakin dekat, semakin menggugah hati, seolah membangunkan hati yang lama tlah lama mati. Kamu sudah banyak berubah. Kamu membuatku lupa bahwa dulu pernah ada luka. Kamu penyembuh semua kesepian. Dan karena kamu, aku kembali memutar otak untuk mengingat semua kenangan tentang aku dan kamu yang dulu sempat menjadi kita.

Kenapa mencoba meyakinkanku lagi? Pertemuan singkat itu kembali menggugah semua rasaku yang sempat ku pikir telah mati dan terhapus seiring berjalannya waktu, dan ternyata, aku salah. Kenapa kamu menggenggam tanganku lagi? Kenapa mencoba menarik perhatianku lagi? Kenapa harus mengelus-ngelus rambutku seperti dulu? Dan kenapa harus saling mencubit hidung serta bercanda seperti saat kita masih bersama. Benarkah yang kamu bilang? Masih mencintaiku? Maaf jika aku ragu.

Bukan karena aku sudah berubah atau telah mencintai sosok lain, tidak. Bukankah kamu masih bisa merasakan getaran itu saat kita duduk bersama dan saling bergenggam tangan beberapa waktu lalu? Aku masih mencintaimu, sama seperti dulu dan belum berubah. Hanya saja keyakinan dan kepercayaanku belum pulih sepenuhnya. Kamu juga tau kan, akan sulit mengembalikan kepercayaan setelah sempat di kecewakan.

Jangan pernah berpikir bahwa aku sempat membencimu, aku bukan orang seperti itu. Kamu lihatkan, cincin pemberian darimu masih ku jaga dengan baik, dan kemarin saat ingin ku kembalikan kamu malah bilang "jaga cincin ini baik-baik" dan memasangakan cincin itu lagi di jari manisku. Pasti akan ku jaga dengan baik, karena itu darimu, seseorang yang kucintai.

Kamu sudah banyak berubah. Pemikiranmu yang lebih dewasa, rambutmu mulai memanjang dan tidak rapi. Hmm, aku sebenernya gak suka tapi saat ku suruh potong rambut jawabanmu selalu saja "aku mau rambutku panjang dulu" hashhh, ya sudahlah. Sekarang, kamu jadi lebih apa adanya, lebih sederhana, ya mungkin ada juga yang ga berubah dari kamu, misalnya kaya pelukan kamu yang masih buat aku tenang, genggaman tanganmu yang masih terasa menghangatkan, amarahmu saat aku bersikap manja berlebihan dan selalu bilang "katanya udah dewasa" dan tentunya yang belum berubah darimu adalah cerita-ceritamu yang selalu membuatku banyak belajar, terenyuh, tertawa bahkan sempat membuat mataku berair bahkan hampir menangis. Eh satu lagi, masih suka nyubit hidungku, menyebalkan tapi aku suka :D

Aku memang selalu merindukan moment-moment seperti itu. Walau hanya duduk berdua, atau bercanda bersama, apapun yang kulakukan bersamamu selalu jadi satu hal yang membuat senyumku lebih mengembang dari biasanya. Aku sebenernya tidak begitu menyukai hal-hal romantis, tapi bersama kamu segala hal yang kita lakukan selalu terlihat romantis walau sederhana.

Ketahuilah, walau terlihat aku sudah melupakan semua tentang kita tapi diam-diam, aku masih sering mengingat segala hal tentang kita. Tiap malam sebelum memejamkan mata, masih sering terlihat kamu di atas langit-langit kamar, aku juga masih menyelipkan namamu dalam barisan-barisan percakapan panjangku dengan tuhan.

Dan sekarang, jika memang kamu benar-benar kembali, teguhkan dan yakinkan hatimu, aku tau kita masih sama-sama meragu. Jika aku adalah apa yang hati kamu yakinin, hati kamu yang akan menuntunmu ke arahku, itu yang selalu aku bilang kan. karena aku yakin dan percaya, hati selalu tau kemana dia akan berlabuh.


with love, 
@elyacitra

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Singkat Kata, dari yang Merindukanmu

Sebuah Jawaban

Suatu Hari di 2020