Hallo Scorpio ...

Hallo scorpio? Apa kabar? Kamu baik-baik saja kan? Tentu saja. Yang ku yakini tuhan pasti menjagamu dengan baik. Bagaimana kehidupanmu sekarang? Jauh lebih baikkah? Semoga saja demikian. Sudah lama kita tidak bertukar kabar semenjak kita memutuskan untuk tak lagi bergenggam tangan. Ngomong-ngomong, siapa wanita yang menyelipkan jemarinya di sela-sela jemarimu saat ini? Lebih tepatnya, siapa wanita yang menggantikan posisiku saat ini. Sudahlah, bukan hakku untuk mengetahui hal itu.

Hey seseorang berzodiak scorpio. Kenapa pagi ini mengingatkan aku kepadamu? Padahal kemarin, kemarin dan kemarin semenjak kau pergi, aku bisa menjalani pagiku dengan baik. Menyambut mentari dengan senyum, tapi untuk kali ini, jauh dari dugaanku, kamu mengendap-endap masuk dan kembali berkeliaran dalam pikirku. Oh scorpio .. Bisakah kau berhenti menjual bayang-bayang. Aku tak ingin lagi berada didalamnya. Bawalah pergi bayangmu layaknya ragamu yang menjauh pergi.

Kamu ingat dengan hujan? Semenjak kamu pergi aku selalu takut dengan hujan. Hujan yang mengiringi langkah kita dulu. Hujan yang menjadi pendamai ketika pertengkaran mulai memuncak. Hujan yang mengawali kisah kita. Dan hujan yang setiap rintiknya menyimpan kenangan yang pernah terukir. Mengingatkanku pada kisah yang ada di dalamnya, dimana aku dan kamu menjadi peran utama. Lambat laun, aku mulai membiasakan diri melawan hujan. Aku melawan kenangan yang seharusnya ku lupakan. Aku mulai terbiasa dengan segala hal yang ku lakukan tanpamu. Aku berhasil, dan aku menjalani hidupku dengan baik. lalu… Mengapa kau kembali lagi dalam ingatan? Apa karena aku memang belum benar-benar melupakanmu? Bisakah kau tunjukan cara agar aku tak lagi memikirkanmu?

Eh iya, hari ini aku ada lomba menulis cerpen loh. mungkin karena hal itu juga mengapa hari ini aku kembali mengingatmu lagi. Dulu, ketika ada ulangan, lomba atau apapun di sekolah, kamu selalu jadi sosok utama yang menjadi penyemangat bagiku. Selain itu, entah mengapa, setiap tempat, jalan dan benda yang aku lihat hari ini kembali mengingatkan pada segala hal tentangmu. Masih ada bayang-bayangmu di sana. Seolah-olah nyata, dan kita masih berada di sana, berdua dan menjadi satu. Tapi kembali lagi ku sadari, itu dulu. Itu hanya kenangan, sekarang berbeda, kamu dengan jalanmu dan aku dengan jalanku. Ya, kita tak lagi satu.

Hey lihat, ada gerimis di sini. Sejuk, bau tanah yang kurindukan, rintik hujan yang mendamaikan, namun sedikit menyesakan. Bagaimana tidak, segala hal yang aku lihat hari ini mengingatkanku pada kenangan yang seharusnya kulupakan. Aku menahan sesak saat menulis ini, lalu rintik hujan datang bersamaan dengan sesaknya dadaku yang semakin memuncak, dan … Ada gerimis di mataku. Lagi dan lagi, air mata.

 Aku lupa. Hari ini tanggal 27 oktober kan? Hari ulang tahunmu. Selamat ulang tahun scorpio. Aku hanya bisa mengirim doa dari sini. Semoga segala yang terbaik selalu menyertaimu. Sayang sekali, aku tak punya kesempatan untuk mengucapkan ini di hadapanmu lalu berjabat tangan denganmu. Hari ini pasti hari yang menyenangkan bagimu. God bless you ya. Kapan-kapan, aku ingin bertemu denganmu, untuk sekedar bertukar kabar dan berbagi cerita. Aku rindu dengan cerita-ceritamu. Kalau ada waktu. Ceritakan padaku kehidupanmu sekarang, aku penasaran bagaimana kamu sekarang setelah menjadi mahasiswa. Mungkin, kamu masih mau membagi ceritamu padaku, sebagai teman, atau adik. Aku merindukanmu scorpio, hanya merindukanmu, tidak lebih ...


untuk teman saya yang takut dengan hujan.
Jangan takut...
bukankah Tuhan mencipatakan pelangi setelah hujan.
buka matamu, ada sudut kebahagiaan disana.
adakalanya yang abu dan kelabu akan berubah
menajadi dunia penuh warna :) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Singkat Kata, dari yang Merindukanmu

Sebuah Jawaban

Suatu Hari di 2020