6 Paragraf Buat Kamu

Sebenarnya aku sudah lelah untuk menunjukan maksudku. kamu masih saja diam dan enggan mau mengerti. Lalu? Apa yang bisa ku lakukan lagi? Sepertinya tidak ada.
waktu terus merangkak maju tanpa mau peduli, dia tetap berlalu. Detik berganti menit, menit berganti jam, dan jam berganti hari. Begitu cepat. Sama halnya seperti kita, berlalu begitu saja tanpa bicara apa yang seharusnya dibicarakan. Hanya diam, enggan menjelaskan, enggan mengerti, dan enggan memahami.

Kita sudah begitu dekat, bahkan sangat dekat. Hingga tumbuh detak jantung yang berdegub kencang, tumbuh kupu-kupu yang menari dalam perut, menggelikan, membuat tertawa dalam lamunan. Mungkin itu yang mereka sebut, CINTA? Entahlah .. Aku tidak tau apa yang harus kulakukan. Melupakanmu? Menunggumu? Atau membiarkanmu pergi? Yang ku tau hanya aku mencintaimu.

Kadang, kamu seperti ilusi yang tak pasti. Membuai perasaanku dengan lembut, namun kadang menghempaskannya menjadi serpihan. Semua tentangmu yang kini tak jelas membuatku takut untuk berharap terlalu banyak. Tanda-tanda kehadiranmu yang tidak pasti membuatku tidak ingin mengharapkan sesuatu yang mungkin saja tidak bisa kumiliki. Lalu bagaimana dengan perasaanku? Tidakkah kamu lihat bahwa namamu terukir dalam memory otakku? Kamu sudah terlanjur terukir begitu dalam. Haruskah aku melupakanmu? Seseorang yang bahkan belum sempat kumiliki.

Tunjukan padaku bagaimana cara membuatmu mengerti? Tidakkah kamu mencoba untuk peka? Aku mencintaimu semenjak kamu di sini. Lama, dan tak juga kamu mengerti. Berhentilah mencari, berhentilah meragu, lihat aku. Tak bisakah kamu melihat ada aku yang mencintaimu? Memang, wanita seperti apa yang kamu cari? Atau aku harus merubah diriku menjadi apa yang kamu mau lalu kemudian kamu bisa melihatku di sini?

Mengertilah, semua ini menyesakan bagiku. Mencintaimu diam-diam. Memperhatikanmu dari jauh. Ada cemburu yang menjalar ketika kamu bersama wanita lain. Ada rasa sakit yang tak terungkap ketika melihat timelinemu di penuhi dengan post yang mungkin kau tujukan untuk orang yang kau cintai. Siapa dia? Aku atau wanita lain? Mungkin aku berharap terlalu banyak jika berpikir bahwa yang kamu maksud itu aku.

Aku hanya ingin pergi dari ketidakpastian ini. Melangkah dari sesuatu yang mungkin tak kan jelas. Jika kamu merasakan hal yang sama seperti yang ku rasakan, kenapa tak kamu ungkapkan? Aku menunggu. Atau, kamu hanya menganggapku teman biasa? Oke, aku yang akan pergi, mengubur semua harap, menghapus semua rasa, dan berhenti melangkah ke arahmu :')

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Singkat Kata, dari yang Merindukanmu

Sebuah Jawaban

Suatu Hari di 2020