Tuhan, Ini untuk ibu :)
Tuhan, aku ingin bercerita lewat tulisan ini. Apakah Kau ada waktu untuk sekedar mendengar atau membacanya ? bodoh, seharusnya aku tidak perlu bertanya seperti itu, aku yakin Kau selalu punya banyak waktu untuk makhluk ciptaanmu ini. Tuhan, maaf jika kali ini aku mengeluh lagi. Bukannya aku ingin protes, hanya saja aku sedikit lelah. Aku menahan sesak ketika menulis ini karena menahan rinduku yang teramat besar kepada ibuku.
Tuhan, bagaimana kabar ibuku di sana ? apakah Beliau baik-baik saja ? apakah Kau selalu melindunginya seperti Kau melindungiku di sini. Ku harap beliau selalu dalam lindunganMu.
Apakah lengkungan di bibirnya itu selalu ada seperti saat ketika beliau bergurau denganku? apakah tangannya masih sehangat ketika beliau menggandengku? apakah suaranya masih merdu seperti ketika beliau bernyanyi untukku? dan apakah tubuhnya masih kuat seperti dulu saat beliau masih kuat untuk menggendongku? Tuhan, aku tidak pernah meragukanMu, aku yakin Kau tetap menjaganya untukku.
Dulu ketika aku tidak mengerti apa itu perpisahan aku selalu menyalahkanMu tuhan. Maaf, dulu aku belum mengerti arti dari semua ini, aku selalu mengeluh, aku selalu protes. Kenapa harus aku? Kenapa bukan orang lain? Aku tidak mengerti apa rencanaMu. Tapi sekarang, aku tumbuh semakin dewasa meskipun ibuku jauh di sana. Sekarang aku mengerti rencananMu tuhan.
Sekarang Kau mengirimkan ibu yang baru untukku. Jauh dari dugaanku, ternyata beliau jauh lebih baik dari perkiraanku. Beliau mampu mengasihi dan menyayangiku layaknya darah dagingnya sendiri. beliau mampu menghangatkan tubuhku layaknya ibuku dulu menghangatkan tubuhku. Kini juga aku semakin mengerti, mungkin Kau memberi perpisahan agar lebih banyak orang-orang baru masuk dalam hidupku, mungkin juga Kau ingin agar lebih banyak orang yang menyayangiku. Terimakasih tuhan, jalanMu kadang memang menyakitkan tapi dibaliknya Kau selalu memberi rencana yang indah.
Tuhan, aku sangat merindukan ibuku. Kapan aku bisa memeluknya lagi? Kapan aku bisa menangis dipeluknya lagi? kapan aku bisa melihat lengkungan di bibirnya lagi? tuhan, aku juga rindu ketika beliau memarahiku, aku rindu cubitannya ketika aku tak menuruti perintahnya, aku rindu ingin mencicipi masakannya lagi. aku merindukan apapun tentangnya.
Tuhan, sampaikan ini kepada ibuku …
Ibu, aku sangat menyayangimu lebih dari yang kau tau. Meskipun kadang aku acuh, meskipun aku tidak sering mengubungimu, tapi aku sangat mencintaimu. Itu hanya caraku agar tidak menangis ketika tiba-tiba aku merindukanmu. Karena aku benci ketika tiba-tiba harus menangis. Aku ingin sepertimu ibu, tidak pernah menangisi apa yang terjadi, kau selalu tersenyum atas cobaanNya. Aku ingin sekuat ibu, aku ingin setegar ibu. Ibu memang tidak memiliki kemampuan apapun. tapi bagiku, ibu adalah ibu yang terhebat yang pernah ku tau. Tidak pernah mengeluh, bahkan kau tidak pernah menangis di depanku. Dulu aku sempat memergoki ibu sedang menangis, tapi ibu segera menghapusnya, aku mengerti, ibu selalu ingin tampak tegar dihadapanku sekalipun sebenarnya hatimu terluka.
Tenanglah ibu, perpisahan memang mengahancurkan mimpi-mimpimu. Tapi perpisahan tidak akan pernah mengancurkan mimpi-mimpiku. Mimpiku untuk membahagiakanmu. Suatu saat nanti aku akan kembali. Aku akan membahagiakanmu dengan caraku, aku akan mewujudkan mimpi-mimpimu. Aku akan berikan apapun yang kau mau.
Aku menyayangimu ibu …
Sekalipun bibirku tak pernah berucap lirih di telingamu tentang ini, tapi di hatiku selalu ada kalimat I LOVE YOU ibu :)
Tuhan, bagaimana kabar ibuku di sana ? apakah Beliau baik-baik saja ? apakah Kau selalu melindunginya seperti Kau melindungiku di sini. Ku harap beliau selalu dalam lindunganMu.
Apakah lengkungan di bibirnya itu selalu ada seperti saat ketika beliau bergurau denganku? apakah tangannya masih sehangat ketika beliau menggandengku? apakah suaranya masih merdu seperti ketika beliau bernyanyi untukku? dan apakah tubuhnya masih kuat seperti dulu saat beliau masih kuat untuk menggendongku? Tuhan, aku tidak pernah meragukanMu, aku yakin Kau tetap menjaganya untukku.
Dulu ketika aku tidak mengerti apa itu perpisahan aku selalu menyalahkanMu tuhan. Maaf, dulu aku belum mengerti arti dari semua ini, aku selalu mengeluh, aku selalu protes. Kenapa harus aku? Kenapa bukan orang lain? Aku tidak mengerti apa rencanaMu. Tapi sekarang, aku tumbuh semakin dewasa meskipun ibuku jauh di sana. Sekarang aku mengerti rencananMu tuhan.
Sekarang Kau mengirimkan ibu yang baru untukku. Jauh dari dugaanku, ternyata beliau jauh lebih baik dari perkiraanku. Beliau mampu mengasihi dan menyayangiku layaknya darah dagingnya sendiri. beliau mampu menghangatkan tubuhku layaknya ibuku dulu menghangatkan tubuhku. Kini juga aku semakin mengerti, mungkin Kau memberi perpisahan agar lebih banyak orang-orang baru masuk dalam hidupku, mungkin juga Kau ingin agar lebih banyak orang yang menyayangiku. Terimakasih tuhan, jalanMu kadang memang menyakitkan tapi dibaliknya Kau selalu memberi rencana yang indah.
Tuhan, aku sangat merindukan ibuku. Kapan aku bisa memeluknya lagi? Kapan aku bisa menangis dipeluknya lagi? kapan aku bisa melihat lengkungan di bibirnya lagi? tuhan, aku juga rindu ketika beliau memarahiku, aku rindu cubitannya ketika aku tak menuruti perintahnya, aku rindu ingin mencicipi masakannya lagi. aku merindukan apapun tentangnya.
Tuhan, sampaikan ini kepada ibuku …
Ibu, aku sangat menyayangimu lebih dari yang kau tau. Meskipun kadang aku acuh, meskipun aku tidak sering mengubungimu, tapi aku sangat mencintaimu. Itu hanya caraku agar tidak menangis ketika tiba-tiba aku merindukanmu. Karena aku benci ketika tiba-tiba harus menangis. Aku ingin sepertimu ibu, tidak pernah menangisi apa yang terjadi, kau selalu tersenyum atas cobaanNya. Aku ingin sekuat ibu, aku ingin setegar ibu. Ibu memang tidak memiliki kemampuan apapun. tapi bagiku, ibu adalah ibu yang terhebat yang pernah ku tau. Tidak pernah mengeluh, bahkan kau tidak pernah menangis di depanku. Dulu aku sempat memergoki ibu sedang menangis, tapi ibu segera menghapusnya, aku mengerti, ibu selalu ingin tampak tegar dihadapanku sekalipun sebenarnya hatimu terluka.
Tenanglah ibu, perpisahan memang mengahancurkan mimpi-mimpimu. Tapi perpisahan tidak akan pernah mengancurkan mimpi-mimpiku. Mimpiku untuk membahagiakanmu. Suatu saat nanti aku akan kembali. Aku akan membahagiakanmu dengan caraku, aku akan mewujudkan mimpi-mimpimu. Aku akan berikan apapun yang kau mau.
Aku menyayangimu ibu …
Sekalipun bibirku tak pernah berucap lirih di telingamu tentang ini, tapi di hatiku selalu ada kalimat I LOVE YOU ibu :)
Komentar
Posting Komentar