Sesakit Inikah Kehilangan?

Aku tidak tau harus memulai dari mana. Gemelitik pesan singkat membangunkan aku dari tidur malam ku. Biasanya setiap pagi selalu ada pesan singkatmu hanya untuk berkata “pagi sayang”, biasanya kata itu yang jadi semangat pagiku. Namun kali ini berbeda, semua berbeda. Pesan singkatmu kali ini mengisyaratkan bahwa hubungan kita memang harus berakhir. Bagaimana aku tidak meneteskan air mata ketika membacanya? Kamu orang kecintaanku mengatakan hal yang tidak ingin aku dengar. Aku masih tidak mengerti alasanmu. Dimana letak hatimu? Semudah itukah kamu mengucapkan itu?


Tuhan, sebenarnya apa lagi rencanaMu, bukankah aku selalu meminta agar tidak ada lagi perpisahan setiap aku menengadahkan tanganku di depanMu ? mengapa tak Kau kabulkan permintaanku? Apakah itu terlalu mahal? Apakah aku tidak pantas mendapatkan itu?


Perpisahan memang selalu datang kepada orang yang belum siap untuk kehilangan. Seperti aku, perpisahan datang saat aku belum siap untuk kehilangmu, aku masih sangat membutuhkanmu. Aku masih ingin kamu ada di setiap pagi dan malamku. Apa semua tidak bisa di ulang lagi? kalau nyatanya pagiku harus menyakitkan seperti ini, lebih baik aku tidak usah terbangun. Biar aku tertidur dan bermimpi bahwa aku masih memilikimu.


Ingin ku yakini bahwa ini tidak pernah terjadi, kesakitan ini tidak pernah ada, kehilangan ini tidak pernah terjadi, nyatanya inilah kenyataan yang harus aku hadapi. Begitu sulit menjalani ini tanpamu. Bagiku, kamu adalah orang terjahat yang pernah aku kenal. Sungguh aku tidak pernah merasakan sakit seperti ini selain hanya karenamu. Kamu menghancurkan segalanya. Mimpi yang kita rangkai secara sempurnapun kini harus hancur lebur. Apa kamu tidak mengingat pernah merangkai mimpi itu bersamaku ? apa kamu hanya pura-pura lupa ? ah, sepertinya kamu tidak hilang ingatan. Kamu jelas mengingat semuanya, hanya saja kamu tidak pedulikan itu.


Sekarang aku memang harus benar-benar berjalan sendiri tanpa kamu. Tidak ada lagi kamu dalam setiap aktifitasku, tidak ada lagi kamu yang jadi semangatku. Tidak ada lagi gemuruh pesan singkatmu ketika aku membuka dan menutup mata. Sekarang aku telah KEHILANGANMU.


Rasanya ingin aku menangis sejadi-jadinya, tapi aku tau itu takkan merubah apapun. Mengapa dengan mudahnya rasa itu hilang dari hatimu? Apa kamu tidak pernah menjaganya untukku? Bodoh, aku yang bodoh tidak bisa menjagamu.



Sekali lagi derai mataku jatuh karenamu, aku tidak bisa berhenti menangis. Sesakit inikah kehilangan ? sekarang aku tidak berharap apapun selain bisa melawan hati untuk tidak memikirkanmu lagi. ini hal yang paling aku benci, melupakan orang yang sangat aku cintai.

Boleh aku minta satu hal kepadamu ? tolong bawa pergi semua tentangmu di hidupku, cinta dan sayangmu yang mampu mendamaikan hati, kenangan tentangmu yang membuatku tertawa dalam lamunan, genggaman tanganmu yang masih terasa hangat di jemariku, tolong bawa pergi semua itu jika memang kamu inginn pergi dari hidupku. Aku ingin sepertimu, bisa menghapus semua tentang kita.


Sekali lagi terimakasih. Kamu adalah warna di hidupku. Terimakasih pernah meminjamkan bahumu untukku, sekarang tidak ada lagi bahu yang bisa kusandari untuk ku menangis. Tanpamu, semua berbeda dan tak lagi sama.

with love
@elyacitra14

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Singkat Kata, dari yang Merindukanmu

Sebuah Jawaban

Suatu Hari di 2020