Karena Kita tak Pernah Sama.
Laki-laki itu berlari menuju ke dalam stasiun setelah memarkirkan motornya. Ia menyerobot beberapa kerumunan orang. Beberapa saat ia berhenti. Melihat sekeliling untuk mencari tahu dimana orang yang dicarinya. Ia berlari lagi, berhenti, dan tak menemukan apapun. Ia pun duduk di kursi ruang tunggu penumpang. Mukanya tampak pucat, mungkin karena lelah. Ia menompangkan kedua tangannya pada kaki, dan kepalanya menunduk. Ia putus asa. Ia ingin marah pada dirinya sendiri. "Hey..." Tiba-tiba ada suara seorang gadis menyapanya. "Kamu ngapain di sini?" Lanjut gadis itu. Laki-laki itu-pun menengadahkan kepalanya. Ia tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ia belum terlambat. "Kamu belum berangkat?" Hanya kata-kata itu yang bisa ia ucapkan. Gadis itu duduk di sebelahnya. "Belum, keretaku masih setengah jam lagi." "Aku tadi buru-buru ke sini begitu ingat bahwa kamu akan pergi hari ini." Ia menghela nafas, mencoba mencari ketenangan dalam ...