Ini juga Tentang Kita

-
ketika semuanya berawal aku coba meneguhkan hatiku. mengahapus semua keraguan yang ada, dan meyakinkan hati ini untuk melangkah bersamamu. melewati semuanya bersamamu.

kebanyakan dari mereka awal itu indah, saat-saat yang paling bahagia dan mungkin tidak ada pertengkaran. tapi berbeda ketika aku melangkah bersamamu. butuh perjuangan, butuh pengorbanan untuk menyatukan semuanya. bahkan butuh air mata.

mungkin benar kata mereka, kebahagiaan itu tidak datang dengan sendirinya, kita harus berusaha untuk mendapatkannya bahkan dengan air mata sekalipun.
tapi aku selalu yakin dan percaya semua akan indah pada waktunya.

semua perbedaan, semua cobaan, pertengkaran, dan apapun yang kadang membuatku ingin menyerah, tapi genggaman tanganmu semakin menguatkan aku, membuatku diam, dan tak ingin sedikitpun melangkah menjauh darimu .

kamu merubah segalanya ..

aku terbiasa melewati semuanya sendiri. tapi lalu kamu datang menjelma menjadi sosok yang selama ini aku butuhkan. bukan hanya sekedar pacar atau kekasih, tapi juga kakak, sahabat dan menjadi sosok yang selalu mengingatkan aku ketika jalan yang kulalai salah.

ketika berada di sampingmu , ketika bersandar dan memelukmu , ingin rasanya aku menghentikan waktu dan berdoa "tuhan , seandainya waktu bisa kuberhentikan sekarang , aku ingin semuanya terhenti , agar aku bisa memeluknya selamanya , dan jika semuanya harus tetap berjalan , aku hanya ingin dia yang mendampingiku"

tapi saat ini , semuanya terasa semakin berbeda . semua berubah , entah karena apa .kadang ada beberapa dari keinginanmu yang tidak aku mengerti , dan ada dari keinginanku yang tidak kamu mengerti . kadangpula kita selalu berbeda dalam mengartikan sesuatu . ada hal yang aku anggap itu biasa , itu benar tapi dimatamu itu salah dan membuatmu marah .

kamu mulai meragu , kamu anggap aku berubah .. padahal rasaku tak pernah berubah , aku selalu yakin atas langkahku .. ingin rasanya hati meyakinkanmu lagi , tapi aku tak tau apa yang harus kuperbuat .

sekarang , aku hanya takut ketika kamu memutuskan untuk berjalan sendiri tanpa aku . aku takut kehilangan kamu dan semuanya .. aku takut kehilangan sosok yang menjadi sandaranku, sosok yang membuatku senyum saat aku menangis , sosok yang menjadi tempatku bercerita , sosok yang selalu membuatku tenang , yang selalu perhatikan aku ..

semuanya terlalu berarti .

aku ingin menahanmu ketika kamu berkata "aku pergi" , aku akan melakukan itu sampai aku lelah , sampai tanganku tak bisa untuk menggenggam tanganmu erat* lagi.

aku selalu ingat semua kata*mu untuk selalu melangkah bersamaku , untuk tak pernah melepas genggaman tangan di antara kita , kata* mu tentang masa depan kita . aku hanya berharap semua yang kamu katakan itu nyata.

tuhan aku percaya, semua rasa ini ada karena ijinmu.. dan aku tau semua ini bukan tanpa tujuan. jodoh memang di tanganMu, tapi aku berharap semoga dia memang takdir yang kau berikan tuk mendampingiku selamanya.


cerita lama tentang kita.
19 april 2012, tulisan pertama yang aku buat untuk kamu.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Singkat Kata, dari yang Merindukanmu

-
Tidak ada alasan pasti kenapa aku masih mau menuggu. Bertahan pada harapan yang mengambang dalam diri sendiri. Padahal seharusnya aku mencari dan menemukan kebahagiaan baru. Sama halnya sepertimu.. yang kini sudah menemukan kebahagiaan itu. Aku tidak tau bagaimana caranya menyampaikan dan menjelaskan rindu, ditengah segala pengabaian yang ada karena kau merindukan sosok yang lain. Aku benci pada hati yang selalu bisa melihatmu. Tapi mata, sedikitpun kamu tidak pernah melintas disana. Kamu masih begitu dekat di hati, dan di hatimu sudah ada orang lain yang melekat.  aku iri padanya yang menemani setiap tawamu. bolehkah aku menempati posisi itu lagi? memang sudah saatnya aku membunuh harapan-harapan dalam diri. merobohkan dinding pertahanan dengan ukiran namamu diatasnya. satu tahun bersama kenangan tentangmu, kurasa itu sudah cukup untuk menyakiti diri dan menyadarkan hati. semoga setelah hari ini, semua kenangan itu terbang bebas, tidak meninggalkan jejak. hingga a...
Baca selengkapnya

Sebuah Jawaban

-
"hari ini dia melamarnya" - kata ibuku. Tiba-tiba aku tersentak. Ada yang tidak nyaman di hatiku. Sesak. Aku diam. "Tidak usah dipikir, mungkin bukan jodoh yang terbaik buatmu" lanjut ibuku, yang ku jawab dengan anggukan. Aku masuk kamar. Seketika ada yang tergenang di pipiku. Ku seka secepatnya. Aku terluka, sungguh. Ku ingat-ingat lagi apa yang terjadi sebenarnya. Kiranya bisa memberiku alasan dan mungkin jawaban. Dia memilih orang lain. Dari segala doa yang selalu ke sematkan, Tuhan memberiku jawaban. Hatiku lega meski masih menyesakan. Kepada seseorang yang pernah ku ingini, Semoga bahagia dengan teman ibadah seumur hidup yang sudah kamu pilih. Doakan aku, semoga segera menemukan, juga.
Baca selengkapnya

Suatu Hari di 2020

-
Hari ini ada sesuatu yang menggelitik perasaanku. Tentang takdir Tuhan yang rupanya sedang mengajak kita bercanda. Awal 2020 lalu, doaku masih tentang harapan-harapan kita, mimpi-mimpi kita, juga tentang rencana indah yang kita rancang entah sejak berapa tahun lalu. Tapi hari ini, aku menemukan jika kamu pada akhirnya telah melabuhkan hatimu pada seseorang yang akan membersamaimu, dan tentu saja, itu bukan aku. Masih terngiang di kepalaku perbincangan terakhir kita. Pertanyaanku mengenai kemana sebenarnya hubungan kita akan dibawa, juga tentang kemana sebenarnya perasaan kita ingin jatuh. Sampai pada akhirnya keraguan menyadarkan kita, juga ketidaksiapanmu, serta mimpi-mimpi kita yang dulu terasa sama dan searah namun berakhir lumpuh di tengah jalan. Rupanya langkah kaki kita selama ini tak pernah berjalan beriringan. Kita hanya saling berhadapan, mencoba bertahan untuk menetap, sama-sama terjerat oleh keterpaksaan, sampai akhirnya kita sama-sama tahu, kita berhak bahagia, meski...
Baca selengkapnya